CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Selasa, 26 Agustus 2008

Shell Berminat Ramaikan Bisnis Elpiji di Indonesia
Wah, temen2 semua.. Perusahaan Shell yang biasanya kita lebih kenal dalam produksi Oli, sekarang pengen juga merambah ke bisnis elpiji di Indonesia, berhubung bisnis elpiji sedang bagus2nya seiring digalakkannya penggunaan elpiji sebagai pengganti minyak tanah ni.. Coba baca sedikit kutipan berita dari Media Indonesia berikut :

Shell, produsen minyak raksasa asal Belanda, mengungkapkan ketertarikannya memasuki bisnis elpiji di Indonesia. Hanya syaratnya, harga elpiji sudah tidak lagi disubsidi.
Hal itu diungkapkan Direktur Utama Shell Darwin Silalahi, di Jakarta, Selasa (26/8). Menurutnya, yang diperlukan investor untuk masuk bisnis elpiji adalah kerangka hukum yang stabil. Salah satunya, dengan dilepasnya subsidi elpiji oleh Pertamina.
Sampai saat ini, elpiji non subsidi baik 12 kg maupun 50 kg, masih dijual di bawah harga keekonomian. Saat ini harga keekonomian elpiji mencapai Rp11.400 per kg. Sedangkan harga jual elpiji 12 kg hanya sebesar Rp5.250 per kg, dan elpiji 50 kg sebesar Rp5.750 per kg.
Namun Pertamina mengaku tidak bisa melepas subsidi elpiji dalam waktu dekat. Sebab itu berarti harus menaikkan harga jual elpiji besar-besaran, hingga dua kali lipat.
Jika Pertamina melepaskan subsidi elpiji, Shell memikirkan untuk membangun infrastruktur pendukung, seperti SPPBE (Stasiun Pengisian dan Pendistribusian Bahan Bakar Elpiji), juga depo-depo untuk distribusi.
Selain itu, Shell juga mengaku tertarik untuk masuk ke sisi hulu migas Indonesia terutama untuk mengembangkan energi unkonvensional dan di lokasi terpencil. Untuk pengembangan itu, Shell akan membawa teknologi-teknologi yang sudah dikuasainya selama ini. Hanya, Shell menginginkan bisa mendapat premium terutama signaturebonus. (dikutip dari Media Indonesia).
Kalau misalnya Pertamina melepas subsidi elpiji sekarang, bisa kita hitung kira2 berapa biaya yang harus kita keluarkan untuk membeli 1 tabung elpiji 12 kg.. Yaitu 12 * Rp 14.100 = Rp 169.200. Wah, mahal banget ya.. Sekarang saja masyarakat sudah protes harga elpiji terlalu mahal,padahal masih disubsidi oleh Pertamina.. Langkah Pertamina untuk menaikkan harga elpiji seiring akan mulai dikuranginya subsidi elpiji saja sudah ditentang banyak pihak, terutama dari masyarakat menengah ke bawah..
Shell, yang merupakan perusahaan asing juga mulai ingin bersaing dengan perusahaan nasional kita. Jika Pertamina tidak hati2, bisa2 sektor migas di negara bisa dikuasai oleh perusahaan asing, yang tentunya didukung teknologi yang lebih maju dibandingkan Pertamina..
Jadi, mulai sekarang kita harus mulai membiasakan diri untuk membayar lebih demi mendapatkan elpiji. Kalau ga mau, lebih baik menghemat penggunaan elpiji. Kita juga harus mendukung dan cinta produk dalam negeri. Hidup Indonesia..!

5 komentar:

Anonim mengatakan...

Hmm, Pertamina jadi serba salah nih, kalo mereka naikin jadi harga tanpa subsidi mereka bakal mendapat saingan baru yang kuat, kalo ga dinaikin mereka rugi 6,5 triliun per tahun.

Kalau subsidinya dilepas sih, industri2 yang perlu menggunakan LPG tentu akan tetap beli berapapun harganya dan pastinya mereka akan mencari yang menawarkan pelayanan lebih baik: Shell.

Mari kita lihat apa yang bakal Pertamina lakukan.

Denny Wijaya mengatakan...

Tentu saja apa yang Anda katakan.. Sebagai orang awam, apabila Pertamina jadi untuk melepaskan subsidi LPG dan mendapatkan pesaing kuat seperti Shell,saya akan cenderung untuk menggunakan produk LPG yang dikeluarkan oleh Shell.. Walaupun kemungkinan harganya akan lebih mahal dari produk Pertamina, tetapi dengan pelayanan dan teknologi yang tentunya lebih maju, Shell tentunya akan lebih berkuasa..

Apalagi sudah banyak kasus bocornya tabung LPG buatan Pertamina, khususnya tabung LPG 3 kg, yang merugikan masyarakat.. Sudah bayar, eh malah kena bencana lagi..

Cute Wilz mengatakan...

walah2 menurut g sangat disayangkan jika perusahaan asing menguasai salah satu sektor vital di negara kita. alangkah baiknya kita sebagai bangsa yang baik menggunakan produk buatan negeri sendiri. walaupun kita tidak bisa menutup mata bahwa pertamina sendiri tidak mampu memberikan pelayanan yang semestinya kepada konsumen di Indonesia selama ini. semoga saja pertamina dapat mengubak kualitas dan pelayanannya menjadi lebih baik. jadi kita tidak perlu membeli dari perusahaan asing. karena devisa negara akan lari ke pihak asing. Bye "Shell". We Love Indonesia. Hahahaha ^^

Anonim mengatakan...

jd gmana donk, mau gmana donk, bagus ya unuk indo, serba salah ni

-Seppri- mengatakan...

Den.. Bgs infonya.. Kita liat aja ntr apa yg akan dilakukan Pertamina.. Smoga subsidinya gak dilepas.. heheh