Shell Berminat Ramaikan Bisnis Elpiji di Indonesia
Wah, temen2 semua.. Perusahaan Shell yang biasanya kita lebih kenal dalam produksi Oli, sekarang pengen juga merambah ke bisnis elpiji di Indonesia, berhubung bisnis elpiji sedang bagus2nya seiring digalakkannya penggunaan elpiji sebagai pengganti minyak tanah ni.. Coba baca sedikit kutipan berita dari Media Indonesia berikut :
Shell, produsen minyak raksasa asal Belanda, mengungkapkan ketertarikannya memasuki bisnis elpiji di Indonesia. Hanya syaratnya, harga elpiji sudah tidak lagi disubsidi.
Hal itu diungkapkan Direktur Utama Shell Darwin Silalahi, di Jakarta, Selasa (26/8). Menurutnya, yang diperlukan investor untuk masuk bisnis elpiji adalah kerangka hukum yang stabil. Salah satunya, dengan dilepasnya subsidi elpiji oleh Pertamina.
Sampai saat ini, elpiji non subsidi baik 12 kg maupun 50 kg, masih dijual di bawah harga keekonomian. Saat ini harga keekonomian elpiji mencapai Rp11.400 per kg. Sedangkan harga jual elpiji 12 kg hanya sebesar Rp5.250 per kg, dan elpiji 50 kg sebesar Rp5.750 per kg.
Namun Pertamina mengaku tidak bisa melepas subsidi elpiji dalam waktu dekat. Sebab itu berarti harus menaikkan harga jual elpiji besar-besaran, hingga dua kali lipat.
Jika Pertamina melepaskan subsidi elpiji, Shell memikirkan untuk membangun infrastruktur pendukung, seperti SPPBE (Stasiun Pengisian dan Pendistribusian Bahan Bakar Elpiji), juga depo-depo untuk distribusi.
Selain itu, Shell juga mengaku tertarik untuk masuk ke sisi hulu migas Indonesia terutama untuk mengembangkan energi unkonvensional dan di lokasi terpencil. Untuk pengembangan itu, Shell akan membawa teknologi-teknologi yang sudah dikuasainya selama ini. Hanya, Shell menginginkan bisa mendapat premium terutama signaturebonus. (dikutip dari Media Indonesia).
Kalau misalnya Pertamina melepas subsidi elpiji sekarang, bisa kita hitung kira2 berapa biaya yang harus kita keluarkan untuk membeli 1 tabung elpiji 12 kg.. Yaitu 12 * Rp 14.100 = Rp 169.200. Wah, mahal banget ya.. Sekarang saja masyarakat sudah protes harga elpiji terlalu mahal,padahal masih disubsidi oleh Pertamina.. Langkah Pertamina untuk menaikkan harga elpiji seiring akan mulai dikuranginya subsidi elpiji saja sudah ditentang banyak pihak, terutama dari masyarakat menengah ke bawah..
Shell, yang merupakan perusahaan asing juga mulai ingin bersaing dengan perusahaan nasional kita. Jika Pertamina tidak hati2, bisa2 sektor migas di negara bisa dikuasai oleh perusahaan asing, yang tentunya didukung teknologi yang lebih maju dibandingkan Pertamina..
Jadi, mulai sekarang kita harus mulai membiasakan diri untuk membayar lebih demi mendapatkan elpiji. Kalau ga mau, lebih baik menghemat penggunaan elpiji. Kita juga harus mendukung dan cinta produk dalam negeri. Hidup Indonesia..!